Yogyakarta
merupakan tujuan pendidikan banyak daerah di Indonesia. Terdapat banyak kampus
di Yogyakarta dengan berbagai macam disiplin ilmu untuk menempuh pendidikan
pascasarjana. Universitas Gadjah Mada, Universitas Islam Indonesia, UIN Sunan
Kalijaga, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Ahmad dahlan dan lain-lain
dengan keunggulannya masing-masing merupakan tujuan mayoritas masyarakat Lombok Tengah untuk
melanjutkan studi pascasarjananya.
Lombok Tengah dengan
IPM yang begitu rendah, bahkan kedua terendah se NTB tentu menjadi masalah kita
bersama, termasuk masalah bagi pemuda-pemudanya. Harus ada langkah konkrit
strategis untuk menyelesaikan itu. Apalagi tahun 2019 ini terdapat berbagai
macam proyek besar di Lombok Tengah, misalnya saja Lombok Tengah menjadi tuan
rumah agenda moto-GP 2021.
Ikatan Keluarga
Pelajar dan Mahasiswa tastura sebagai organisasi tunggal mahasiswa Lombok Tengah
belum mampu mengakomodir mahasiswa lombok secara menyeluruh. Berdasarkan
hitungan kasar, terdapat sekitar 800 mahasiswa Lombok Tengah yang
sedang menempuh studi di Yogyakarta. Inilah yang kemudian menjadi alasan dalam
AD/ART IKPM Tastura tidak mencantumkan mahasiswa pascasarjana sebagai
anggotanya.
Berdasarkan
tiga latar belakang itu lah kemudian mahasiswa pascasarjana melakukan diskusi
panjang yang mereka namakan “Ompok Produktif”. Dalam ompok produktif ini
kemudian dibahas banyak hal terkait dengan wadah yang akan menghimpun mahasiswa
pascasarjana tastura yang sedang studi di Yogyakarta. Ompok produktif ini
diinisiasi oleh perwakilan 5 kampus besar di Yogyakarta yaitu Lalu Indar
Jaya dari kampus Uniersitas Ahmad
Dahlan, Mahsun dari kampus UIN Sunan Kalijaga, Junardi dari kampus Universitas
Gadjah Mada, Laili Widiyastuti dari kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Budi dari kampus Universitas
Islam Indonesia. Dalam ompok produktif dibuatlah draft nama organisasi, nilai
dasar, struktur dan visi besarnya.
Pada Tanggal 6
April 2019 merupakan hari bersejarah bagi Kapas Tastura, karena pada hari itulah
Kapas Tastura mengadakan Musyawarah Besar yang pertama bertempat di Goeboeg Bamboe jalan Timoho (depan APMD) Yogyakarta.
Tedapat 32 mahasiswa/i yang hadir pada saat itu dari berbagai kampus se
Yogyakarta. Hasil dari Musyawarah Besar itu ditetapkan Mahsun dari UIN Sunan
Kalijaga sebagai Presiden pertama Kapas Tastura dan Roy bagaskara sebagai
wakilnya, sedangkan sekjend diisi oleh Agus Salihin. Seiring berjalannya waktu,
pada tanggal 29 Juni merupakan hari disahkan Kapas Tastura sebagai organisasi
resmi kedaerahan. Sekretaris Daerah, H. Nursiah langsung yang melantik dan membacakan
ikrar sumpah. Dalam sambutannya H. Nursiah merasa bangga atas terbentuknya
Kapas Tastura ini. Beliau menaruh harapan banyak kepada Kapas Tastura sebagai
rekan Pemerintah Daerah dalam membangun Lombok Tengah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pujut